Sabtu, 06 Maret 2010


Dalam bahasa Indonesia, ’teknologi’ adalah sebuah kata serapan yang tak asing lagi.


Aslinya, ia berasal dari kata ’technology’ dalam bahasa Inggris, yang menurut Hornby (1987) berarti ’study, mastery and utilization of manufacturing and industrial methods; systematic application of knowledge to practical task in industry’. Dalam keseharian kita, kata teknologi secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘metode atau sistem yang secara teknis dapat membantu meringankan suatu pekerjaan’. Banyak orang cenderung mengasosiasikan kata teknologi dengan perangkat elektronik, tapi sebenarnya teknologi bisa juga tidak melibatkan listrik.


Sejarah umat manusia selalu diiringi dengan perkembanga teknologi. Banyak diantara temuan teknologi itu yang telah mengubah cara hidup kita untuk selamanya. Penemuan roda, mesin uap, listrik, radio, teknologio nuklir, internet, sampai ke teknologi nano. Mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia modern. Sulit sekali membayangkan bagaimana kita akan hidup di jaman ini tanpa benda-benda yang melibatkan teknologi seperti itu.


Tentu saja, dampak dari sebuah teknologi tidak melulu baik dan positif. Misalnya, teknologi nuklir membawa pada penciptaan bom nuklir yang telah membunuh banyak orang; pabrik dan mesin yang mengeluarkan asap telah merusak lapisan ozon serta meracuni udara; internet memungkinkan munculnya jenis kejahatan baru, di mana seseorang bisa menguras rekening orang lain hanya dengan berkutat di depan komputer; dikenal sebagai cyber-crime; bahkan ponsel yang makin terjangkau malah menjadi kekhawatiran sebab konten pornografi dapat dengan mudah mencapai anak-anak melalui layar ponsel.

Teknologi itu, ibarat pisau yang bermata dua. Akibat yang ditimbulkannya bisa menguntungkan atau merugikan, tidak hanya tergantung pada niat pemakainya: apakah Sang Pemakai akan menggunakan Si Pisau untuk mengolah bahan menjadi makanan yang lezat dan menyehatkan, atau Ia akan menggunakannya untuk menikam orang lain; tetapi juga bergantung pada kecakapan dan keahlian Si Pemakai dalam menggunakannya agar jangan sampai mata Pisau yang berkebalikan itu malahmelukai tangannya sendiri.


Pada akhirnya, teknologi dalam bentuk apapun adalah ciptaan manusia. Manusia sebagai tuan mestilah memastikan bahwa dirinya dapat mmenakhlukkan teknologi itu sebelum menggunakannya, agar teknologi itu tidak hanya bisa membantunya mencapai kepentingannya sendiri, tetapi juga bisa memberi kebaikan yang seluas-luasnya bagi umat manusia.


referensi:

Oxford advanced Learner's Dictionary of Curent English

oleh AS Hornby

Sumber gambar:

http://teknik-informatika.com/images/pti/teknologi-informasi.jpg

Categories:

11 komentar pembaca :

fanny mengatakan...

gunakan teknologi utk hal yg bermanfaat, bukan utk kejahatan.

Mauren mengatakan...

nice share :D

richoyul mengatakan...

teknologi akan berfungsi sesuai pemanfaatan kita, di pake baik ya fungsinya baek klo di pake jelek ya jadi jelek

- mengatakan...

Sependapat!

readhermind-dy mengatakan...

yup diciptakan buat kebaikan kita, janan disalahgunakan.

mayank mengatakan...

berkunjung.....

Gema mengatakan...

It is Man behind the gun which matters :)

mocca_chi mengatakan...

segala hal punya dua sisi sebenarnya,sisi baik sisi buruk dan it tergantung dri cara kita makai kan :P

munir ardi mengatakan...

jadi inget film terminator meski cuma fiksi

angger mengatakan...

makasih infonya,gunakan teknology untuk hal yang lebih bermanfaat dan menguntungkan

Cermin Community mengatakan...

betul, segala alat memang bermata dua, kawan.