Selasa, 20 Juli 2010




Semua yang pertama, pasti menjadi catatan dan meninggalkan kesan mendalam. Contohnya, semua orang pasti tahu siapa yang pertama menjejak Bulan, atau yang pertama menciptakan lampu pijar. Begitu pun dalam tiap perhelatan Piala Dunia. Para first scorer dalam Piala Dunia adalah orang-orang yang akan selalu tercatat sejarah, sebab mereka mampu membuat stadion panas bahkan ketika pemain lain baru mulai memanaskan kaki. Merekalah orang-orang yang membuat semangat berlaga dan rasa percaya diri team melonjak naik, sekaligus menjatuhakan mental dan membungkam pendukung lawan.

SIPHIWE TSHABALALA (Piala Dunia 2010)
Afrika Selatan sebagai tuan rumah boleh jadi bertambah kebanggaanya, sebab gol pembuka Piala Dunia kali ini dicetak sendiri oleh salah satu pemainnya. Adalah Lawrence Siphiwe Tshabalala dari team Bafana Bafana yang pada menit 55 berhasil menggetarkan jaring gawang Meksiko di babak penyisihan grup B.
Pemain kelahiran Soweto, Afsel pada 25 September 1984 itu merupakan sosok pemain yang terkenal dengan kecepatan dan kontrol bolanya yang baik sehingga bisa merepotkan lini pertahanan lawan. Kehebatannya itu menjadikan ia pilihan utama di skuad Bafana Bafana semenjak 2006 lalu.
Karena penampilannya yang cukup gemilang itu, iapun dijuluki "Zinedine Zidane kedua", sekaligus dinobatkan sebagai man of the match pada pertandingan antara Afrika Selatan melawan Meksiko tersebut.

PHILIPP LAHM (Piala Dunia 2006)
Walaupun tubuhnya terbilang kecil (170) untuk ukuran pemain bola internasional, ternyata Philipp Lahm sanggup mengungguli pemain bertubuh lebih besar dalam urusan mencetak gol. Bek sayap Jerman ini menjebol gawang Kosta Rika di menit ke-enam pertandingan perdana Piala Dunia, 9 Juni 2006. Dia mencoba menusuk dari sisi kanan pertahanan lawan, mengecoh dua pemain belakang, dan melepaskan tendangan melengkung ke arah tiang jauh gawang. Tendangan yang begitu deras membuat kiper Jose Porras tidak mampu berbuat banyak. Dan sekitar 66 ribu penonton yang memadati stadion Allianz Arena, Munich, Jerman pun membahana menyambut gol indah tersebut.

BOUBA DIOUP (Piala Dunia 2002)
Stadion Seoul, Korea, menjadi saksi penampilan memukau dari team Senegal yang kala itu dianggap anak bawang. Dengan permainan kolektif yang pantang menyerah, mereka berhasil menandingi team unggulan Prancis yang awalnya tampak mendominasi permainan. Sedikit kesalahan oleh pemain Prancis dioptimalkan oleh Senegal untuk mencuri bola dan melakukan serangan balasan. Adalah Bouba Dioup yang berlari dari tengah lapangan untuk memanfaatkan umpan dari El Hadji Diouf. Sambil menjatuhkan badan, Bouba Dioup sukses meloloskan bola dari pemain belakang dan kiper Prancis. Tanggal 31 Mei 2002 itu, 62 ribu penonton bersorak riuh mengapresiasi prestasi team anak bawang Senegal yang mampu menakhlukkan team sebesar Prancis.