Selasa, 21 September 2010

Di Negara ini, jumlah sarjana (S1) yang menganggur meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, bagi mereka yang sudah bekerja pun, persaingan di dunia kerja ke depan akan semakin ketat. Bagi mereka yang berkemampuan lebih, mengambil kuliah S2 untuk mempersenjatai diri dalam persaingan tersebut tentu bukan masalah. Namun, apakah gelar S2 memang menjadi kebutuhan bagi anda untuk memenangkan kompetisi?


Nilai lebih
Kuliah S2 memang dapat melatih logika seseorang dan mengasah kecerdasan. Selain itu, kuliah S2 juga membantu memperluas jejaring. Berbeda dengan mahasiswa S1 yang masih 'baru gede', mahasiswa S2 kan rata-rata sudah bekerja dan lebih dewasa, sehingga hubungan dengan rekan sesama mahasiswa S2 sifatnya lebih terarah dan berorientasi keprofesian.

Soal kompensasi materi, asalkan faktor-faktor lain juga mendukung, seorang yang bergelar S2 akan mendapat nominal yang lebih tinggi dibanding lulusan S1. Itu karena lulusan S2 dinilai lebih menguasai lingkup kerja, metodologi dan mekanisme sistem yang berjalan.


Meningkatkan Karier
Sudah menjadi pendapat umum bahwa memiliki gelar S2 akan menjadi jalan pintas untuk meningkatkan karier dan pendapatan. Tapi apakah benar demikian?

Sebenarnya, pada tingkat manajerial, gelar S2 memang diakui menjadi nilai tambah; tapi itu tak pernah menjadi dasar perekrutan karyawan. Bahkan pada posisi management trainee atau entry level, justru tidak ada perbedaan antara lulusan S1 dan S2. Yang lebih ditekankan adalah faktor karakter dan kompetensi, serta chemistry yang terbentuk antara si pelamar dengan perusahaan.

Memang di Indonesia ada beberapa perusahaan, terutama BUMN, yang menerapkan perbedaan gaji dan jabatan bagi lulusan S1 dan S2. Di sana, gelar akademik berlaku sebagai syarat untuk memperoleh promosi jabatan. Tapi perusahaan seperti itu tidak banyak, jadi secara umum gelar S2 tidak menjamin peningkatan gaji atau jabatan.

Beberapa tahun yang lalu, permintaan lulusan S2 untuk entry level memang sempat tinggi. Namun sekarang permintaan tersebut menurun, seiring dengan disadarinya kenyataan bahwa kinerja mereka dianggap sama dengan lulusan S1.


Mengejar pendidikan formal setinggi mungkin memang penting, terutama di era global ini. Namun gelar akademik yang lebih tinggi tidak menjamin anda akan mendapatkan karier yang lebih baik. Sebab bagaimanapun, yang dinilai dalam dunia kerja adalah keterampilan anda bekerja dan kecakapan anda membina hubungan dengan badan di mana anda bekerja. Karena itu, apapun jenjang pendidikan yang anda ambil, pastikan anda membarenginya dengan pembentukan kepribadian dan pengasahan keterampilan nyata.


sumber gambar
referensi: Kejar Karier, Gelar S2 Kutangkap
oleh Antono N. Purnomo
Bonus RDI April 2008
Categories:

5 komentar pembaca :

Sang Cerpenis bercerita mengatakan...

iya, yg penting pengalaman sih. bukan gelar

TUKANG CoLoNG mengatakan...

semoga saya bisa S2..dan kalo bisa maunya ke nagri aja..:p

arie mengatakan...

Apa benar it?
Ada data pendukung gk?
Tp maksi lah jd bhan pertimbgan

Cermin Community mengatakan...

gelar tidalkah terlalu penting, kawan. lebih penting skill.

Inge / CyberDreamer mengatakan...

antara gelar, dan keterampilan dalam bekerja itu yang dibutuhkan... dan mungkin juga faktor keberuntungan he he...